Kemajuan teknologi yang berkembang pesat dibidang konstruksi seperti penggunaan beton. Perkembangan konstruksi di Indonesia dimana hampir 70% bahan bangunannya adalah beton. Kemajuan teknologi tersebut menuntut penggunaan bahan maupun agregat alternatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kekuatan dan durabilitas baja tulangan pada beton menggunakan pasir pantai sebagai agregat halus. Untuk menilai perilaku mekanik beton pada umur 7,28, dan 91 hari maka metode dalam penelitian ini, digunakan metode pengujian kuat tekan beton, porositas dan daya serap menggunakan benda uji silinder 10 x 20 cm dan migration test serta penetrations depth dengan menggunakan benda uji silinder ukuran 5 x 10 cm. Uji korosi menggunakan uji benda silinder ukuran 5 x 10 cm dan kubus ukuran 10 x 10 x23 cm. Dalam penelitian ini didapatkan hasil nilai kuat tekan beton variasi N-RS-T lebih besar dibandingkan variasi N-SS-T, nilai porositas dan daya serap menggunakan pasir pantai lebih rendah dibandingkan menggunakan pasir sungai, dan pada pengujian korosi kedua sampel tersebut mengalami 90% korosi pada benda uji kubus sedangkan benda uji silinder masih tergolong korosi tingkat rendah. Untuk Nilai migration pada 2 variasi tersebut termasuk dalam kategori penetrasi ion klorida tinggi (high) dimana dalam kategori ini nilai column yang dilalui > 4000.