Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama yang sering terjadi pada ibu hamil, dan berdampak serius terhadap kesehatan ibu dan janin. World Health Organization (WHO) tahun 2023, mencatat 92% ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan terjadi di negara berpendapatan rendah, dengan Angka
kematian ibu (AKI) mencapai 346 per 100.000 kelahiran hidup dan sekitar 35,5% ibu hamil mengalami anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan status gizi dan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Totoli Kabupaten Majene. Penelitian ini menggunakan
desain studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 106 ibu hamil trimester I dan II dipilih melalui teknik simple random
sampling. Data dikumpulkan melalui pengukuran lingkar lengan atas (LILA), wawancara pola makan menggunakan formulir Semi Quantitative Food
Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), dan pengukuran kadar hemoglobin menggunakan alat digital Easy Touch GCHb. Hasil analisis bivariat menggunakan
uji Chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia (p=0,010), serta pola makan yang mencakup jenis makanan
(p=0,003), frekuensi makan (p=0,000), tingkat kecukupan asupan protein (p=0,000), zat besi (p=0,000), vitamin C (p=0,001), dan asam folat (p=0,002).
Kesimpulannya, terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, yaitu (p<0,05). Temuan ini dapat
mendukung pentingnya pencegahan anemia melalui edukasi gizi, pemantauan status gizi, dan perbaikan pola makan sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019 serta menyesuaikan dengan kebutuhan fisiologis selama kehamilan.