Beton adalah material yang sering digunakan dalam konstruksi karena mudah dibuat dan lebih murah daripada bahan lain. Menggunakan abu cangkang sawit sebagai pengganti untuk semen bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, baik dari pembuangan abu sawit sendiri maupun dampak buruk dari penggunaan semen dalam konstruksi. Selain itu, ada banyak manfaat dari menggunakan beton sebagai pengganti batu bara. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh ukuran partikel Palm Oil Fuel Ash (POFA) terhadap kekuatan beton. Tiga jenis campuran beton digunakan: beton normal (N1), beton dengan Ground Palm Oil Fuel Ash (GPOFA) 20% (G1), dan beton dengan Ultrafine Palm Oil Fuel Ash (UPOFA) 20% (U1-B). Pengujian dilakukan pada umur beton 7, 28, dan 56 hari, meliputi uji kuat tekan, Ultrasonic Pulse Velocity Test (UPVT), dan uji resistivitas listrik. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan UPOFA meningkatkan kuat tekan beton dibandingkan dengan beton
normal dan GPOFA. Pada umur 28 hari, kuat tekan beton U1-B mencapai 30,15 MPa, lebih tinggi dari N1 (29,19 MPa) dan G1 (17,99 MPa). Pengujian UPVT menunjukkan korelasi positif antara kecepatan gelombang ultrasonik dan kuat tekan beton. Uji resistivitas listrik mengungkapkan bahwa beton dengan UPOFA memiliki ketahanan korosi yang lebih baik. Beton U1-B menunjukkan resistivitas 179,91 kΩ.cm, lebih tinggi dari G1 (85,76 kΩ.cm) namun lebih rendah dari N1 (201,32 kΩ.cm). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ukuran partikel POFA yang lebih kecil (UPOFA) memberikan kontribusi positif terhadap sifat mekanik dan elektrik beton. Penggunaan UPOFA dapat meningkatkan kekuatan dan durabilitas beton, memberikan potensi aplikasi dalam industri konstruksi untuk menghasilkan beton berkinerja tinggi dan ramah lingkungan.