Paving block adalah material konstruksi yang digunakan sebagai penutup permukaan tanah, menggantikan aspal atau cor beton konvensional. Penelitian ini mengkaji penggunaan abu sekam padi lolos saringan No.50 (ground rice husk ash) sebagai bahan tambahan semen dengan air laut sebagai pengikat dalam pembuatan paving block dengan fokus pada kuat tekan dan penyerapan air. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan variasi 0% (NSW), 10% (A-GRHA-SW), dan 20% (B-GRHA-SW). Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7, 28, dan 56 hari, sedangkan pengujian daya serap air dilakukan pada umur 28 dan 56 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai kuat tekan dan penurunan nilai persentase penyerapan air seiring berkurangnya penggunaan abu sekam padi, yakni pada tipe N-SW dengan variasi 0% (normal) dibanding pada tipe B-GRHA-SW dengan variasi 20% yang justru mengalami penurunan nilai kuat tekan dan peningkatan nilai persentase penyerapan air. Nilai kuat tekan optimum paving block yang menggunakan bahan tambah abu sekam padi terdapat pada tipe A-GRHA-SW (variasi 10%) umur 28 hari sebesar 11,41 MPa yang termasuk pada kategori Mutu D.