Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil belajar listening sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi English Listening and Speaking dan untuk mengetahui apakah aplikasi English Listening and Speaking efektif atau tidak dalam pembelajaran menyimak. Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 2 Tinambung. Metodologi penelitian adalah desain kuasi-eksperimental. Dalam penelitian ini, populasi adalah siswa kelas sembilan. Sampel penelitian ini adalah dua kelompok yang terdiri dari 20 siswa untuk
kelompok kontrol dan 20 siswa untuk kelompok eksperimen. Dalam kelompok kontrol peneliti menggunakan metode konvensional dalam mengajar listening dan dalam kelompok eksperimen menggunakan aplikasi English Listening & Speaking. Perlakuan diadakan dalam 4 pertemuan di mana 2x40 menit untuk setiap kelompok. Dalam mengumpulkan data, peneliti memberikan pra-tes untuk kedua kelompok sebelum perlakuan. Kemudian, setelah melakukan perlakuan, peneliti memberikan pasca-tes. Setelah memberikan pra-tes dan pasca-tes, peneliti menganalisis data menggunakan SPSS untuk menghitung independent sample ttest dan N-Gain score. Dari analisis data yang dihitung dengan menggunakan SPSS, diperoleh dari independent sample t-test menunjukkan bahwa Sig. (2- tailed) adalah 0.099 > 0,05, itu berarti "Tidak ada perbedaan hasil belajar listening sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi English Listening and Speaking", jadi dalam hal ini H0 diterima. Sementara hasil dari N-Gain Score (%) = 26.16, nilai tersebut termasuk dalam kategori tidak efektif. Ini berarti bahwa H0 diterima karena 26.16 (<40). Oleh karena itu, "English Listening and Speaking application is not effective in teaching listening". Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi English Listening and Speaking tidak efektif untuk digunakan dalam mengajar listening untuk siswa kelas sembilan SMP Negeri 2 Tinambung.