Penelitian ini di laksanakan di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene, pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2020. Penentuan sampel responden dalam penelitian ini dilakukan secara acak ( Simple Random Sampling) yaitu dari 105 populasi petani pisang diambil sebanyak 21 sampel. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis data primer dengan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung dengan petani, dan data sekunder yang bersumber dari kantor Desa dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene, ada 2 saluran pemasaran yang pertama petani menjual hasil pisang kepoknya melalui pedagang pengepul Desa dan pedagang besar membeli pisang kepok melalui petani maupun pedagang pengepul Desa. Saluran pemasaran yang paling efisien yaitu saluran pemasaran I yaitu petani → pedagang besar → pedagang pengecer. Efisiensi pemasaran berdasarkan analisis efisiensi harga menunjukkan bahwa pemasaran pisang kepok di Desa Ulidang sudah efisien karena selisih harga lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Hasil perhitungan efisiensi pemasaran menunjukkan bahwa saluran pemasaran I lebih efisien yakni sebesar 7,25% dibanding saluran pemasaran II yakni sebesar 9,65%