Usahatani jagung biji basah maupun usahatani jagung biji kering di kelurahan Bambalamotu dalam menjalankan usahataninya belum memperhitungkan besarnya biaya yang dikeluarkan secara terperinci sehingga petani tidak mengetahui berapa jumlah pendapatan yang diperoleh secara pasti selama proses kegiatan usahatani. Tujuan penelitian untuk menganalisis
perbandingan pendapatan antara petani jagung biji basah dan petani jagung biji kering di kelurahan Bambalamotu serta untuk mengetahui alasan yang mempengaruhi petani dalam melakukan usahatani jagung biji basah dan usahatani
jagung biji kering di kelurahan Bambalamotu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah porposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu Sampel petani yang diambil sebanyak 30 responden usahatani jagung biji basah dan 30 responden usahatani jagung biji kering dengan menggunakan rumus slovin. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder dan teknik atau metode untuk pengumpulan data dalam penelitian ini observasi, wawancara, dokumentasi dan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan usahatani jagung biji basah dan pendapatan usahatani jagung biji kering dimana pendapatan usahatani jagung biji basah adalah Rp.4.904.147,3/ha, pendapatan usahatani jagung biji kering adalah Rp.5.168.201,8/ha. Selisih pendapatan kedua usahatani tidak berbeda jauh yakni Rp.264.054,5/ha. Alasan yang mempengaruhi petani dalam melakukan usahatani jagung biji basah antara lain waktu, biaya dan tenaga kerja sedangkan alasan yang mempengaruhi petani dalam melakukan usahatani jagung biji kering yakni harga jual yang lebih mahal serta ketersediaan tempat penyimpanan jagung.