Dalam mengungkap kasus-kasus kejahatan sejalan dengan semakin majunya tindak kejahatan dengan berbagai alat-alat modern untuk menghilangkan jejak atas kejahatannya maka digunakan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat mengangkat kejahatan-kajahatan tersebut, salah satunya yang dianggap sangat berperan penting adalah sidik jari. Hungga sekarang ini sidik jari telah digunakan dalam proses beracara pidana khususnya pada proses penyidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif empiris. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana efektivitas sidik jari untuk mengungkap tindak pidana dan hal-hal yang menghambat kepolisian dalam penggunaan sidik jari sebagai salah satu alat bukti untuk mengkap tindak pidana. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan sidik jari secara siknifikan sangat membantu pihak kepolisian dalam penggungkapan kasus tindak pidana, khususnya dalam menentukan identitas pelaku dengan akurat namun penelitian ini juga mengungkapkan beberapa tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan kebutuhan akan peningkatan kapasitas teknis para penyidik.