Hutan merupakan penyimpan karbon (C) tertinggi bila dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan pertanian, dikarenakan keragaman pohonnya yang tinggi, dengan tumbuhan bawah dan serasah di permukaan tanah yang banyak. Salah satu jenis tanaman atau pohon yang berperan dalam mengurangi dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global adalah pohon jabon merah, pohon ini cenderung lebih banyak menyerap kandungan karbon dioksida, selain itu pohon ini merupakan salah satu pohon cepat tumbuh dan memiliki kualitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa biomassa pada tegakan jabon merah dan mengetahui berapa stok karbon berdasarkan biomassa tegakan jabon merah di Desa Parekaju, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Pengumpulan data pohon menggunakan metode non-destructive sampling. Pendugaan biomassa dilakukan dengan menggunakan persamaan alometrik yang sudah ada, sedangkan pengukuran stok karbon menggunakan rumus dari SNI 2011. Hasil analisis menunjukkan total nilai estimasi biomassa dan stok karbon pada tegakan jabon merah di Desa Parekaju mencapai 3.875,1 ton/ha dan 1.821,3 ton/ha dengan jumlah tegakan sebanyak 236 rata-rata kandungan biomassa dan stok karbon per tegakan mencapai 16,4 ton/ha dan 7,7 ton/ha.