Kondisi dari tempat Wisata budaya juga besar pengaruhnya untuk memberdayakan budaya terlebas dari usaha memperkenalkannya kepada masyarakat. Untuk menarik minat masyarakat mengunjungi pariwisata budaya berbanding lurus dengan seberapa menarik objek wisata tersebut, sehingga pemerintah harus memperhatikan kebijakan, program serta sumber daya manusia untuk mendukung pelestarian budaya melalui pariwisata budaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana upaya untuk memajukan wisata budaya dengan mempertimbangkan kondisi wisata budaya sebelum adanya kebijakan tentang kebudayaan kabupaten Majene pada tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan objek penelitian yaitu Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan lokasi wisata budaya, metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan dan observasi langsung di lokasi wisata budaya. Informan penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria terutama berkaitan dengan penyelenggaraan wisata budaya. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi wisata budaya cukup memprihatinkan, fasilitas
pendukung tidak memadai sehingga pengunjung menjadi tidak nyaman karena fasilitas yang sudah tua, kurangnya sumber daya manusia sebagai pemandu wisata di setiap objek wisata, serta tidak ada penambahan jumlah wisata budaya yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dari tahun ke tahun karena kurangnya eksplorasi tempat wisata sedangkan sudah banyak tempat baru yang diketahui.
Pemerintah daerah selalu melakukan kunjungan ke tempat wisata untuk mengecek kondisinya tetapi keluhan tidak ditindaklanjuti.