Dalam kehidupan bermasyarakat, kesejahteraan individu dan sosial harus saling melengkapi bukan untuk persaingan (kompetitif) dan berlomba untuk kebaikan diri sendiri, melainkan saling bekerjasama dalam mengembangkan hubungan antara perorangan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan diantaranya adalah memberikan pinjaman atau hutang-piutang, yang mana telah diatur dalam hukum islam. Namun, apabila pinjaman yang dilakukan terdapat tambahan didalamnya maka akan termasuk sebagai riba. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara pengetahuan hukum riba terhadap keputusan
mengambil pinjaman online. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sulawesi Barat dengan jumlah sampel 71 orang yang merupakan mahasiswa dan pengguna pinjaman online. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan didukung dengan data sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Data penelitian ini diperoleh melalui
kuesioner yang dibagikan secara online kepada mahasiswa Universitas Sulawesi Barat. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat tentang hukum riba terhadap keputusan mengambil pinjaman online yaitu searah dan positif.