Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendekatan multimodal terhadap pemahaman bacaan siswa kelas II SMAN 1 Bambalamutu dan untuk mengetahui tantangan siswa SMAN 1 Bambalamutu mengenai penerapan pendekatan multimodal yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman bacaan siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif yaitu Quasi eksperimental dengan menggunakan dua instrumen yaitu tes dan angket. Peneliti menggunakan cluster random sampling untuk memilih sampel penelitian, yaitu dua kelas sebagai responden, dalam hal ini kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Hasil perhitungan uji skor N-Gain menunjukkan bahwa rata-rata skor N-Gain kelas eksperimen (pendekatan multimoda) sebesar 41,7062 atau 41,71% termasuk dalam kategori kurang efektif. Berdasarkan output dari "statistik pengujian", nilai Asymp diketahui. Sig (2-tailed) adalah 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa "hipotesis diterima." Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan skor pemahaman membaca siswa antara kelas eksperimen (pendekatan multimodal) dan kelas kontrol (konvensional). Dengan demikian, terdapat perbedaan yang signifikan, dan dapat dikatakan bahwa menggunakan pendekatan multimodal mempengaruhi pemahaman membaca siswa. Sementara itu, berdasarkan analisis data melalui kuesioner, tantangan siswa dalam pembelajaran menggunakan pendekatan multimodal adalah kesulitan dalam menggunakan strategi membaca memperoleh skor total 117 dari 150, dengan persentase 78%. Sedangkan kesulitan dalam memahami kalimat panjang memperoleh skor total 119 dari 175, dan persentase 68%. Kemudian, kesulitan konsentrasi memperoleh skor total 115 dari 175, dan persentase 65,6%.
Setelah mendapatkan hasil, dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh berada pada kisaran 0,51 – 0,99, sehingga dapat dikatakan bahwa tantangan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan multimodal pada siswa memiliki kategori yang cukup baik.