Paving block merupakan komposit bahan yang terbuat dari campuran semen Portland atau bahan pelekat hidrolis dan sejenisnya, serta air dan agregat dengan atau tanpa tambahan bahan lainnya yang tidak mengurangi mutu dari beton tersebut (SNI 03-0691-1996). Pengaruh paving block dengan bahan cangkang sawit (CS) sebesar 0%,15%, 30%, 45%, 60%, dan 85% sebagai pengganti pasir terhadap pembuatan paving
block sangat mempengaruhi hasil kuat tekan paving block itu sendiri. Dimana didapatkan nilai kuat tekan tertinggi pada paving block umur 28 hari dan 91 hari tipe A-PCS 0%,A-PCS 15%,A-PCS 30% dan A-PCS 45%, namun hasil tersebut tidak mencapai target mutu B yang direncanakan. Pemanfaatan cangkang sawit sebagai bahan ganti pasir pada paving block umur 28 hari dan 91 hari membuat daya serap dan porositas paving block semakin besar terlebih pada umur 91 hari. Nilai daya serap dan porositas tertinggi terdapat pada paving block tipe A-PCS 45%, sehingga dapat disimpulkan bahwa cangkang sawit sangat baik dalam hal daya serap dan porositas paving block. H2SO4 ( Asam Sulfat ) pada pengujian acid sangat mempengaruhi kualitas dari paving block karena merusak partikel penyusun yang ada pada paving block itu sendiri. Didapatkan hasil pengujian berdasarkan pemeriksaan tampak, berat dan kuat tekan yang beresiko mengalami kerusakan paling rendah terdapat pada paving block umur 28 hari dan 91 hari tipe A-PCS 60%. Paving block umur 28 hari dan 91 hari yang memiliki nilai kuat tekan optimum terdapat pada tipe A-PCS 45% dengan hasil kuat tekan tertinggi 9.48 mpa dan A-PCS 0% dengan hasil kuat tertinggi 11.94Mpa, hasil terendah untuk daya serap 17.32 % dan 16.95% serta porositas 26.03% dan 26.87, dengan nilai kerusakan acid resistance yang tidak terlalu buruk dengan hasil kuat tekan sebesar 10.26%.