Paving block merupakan suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen potrand atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat halus dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. Seiring meningkatnya kebutuhan pasar dan bahan bangunan yang cukup marak dipergunakan saat ini seperti perkotaan serta daerah pesisir menyebabkan meningkatnya penggunaan material seperti semen, pasir dan air bersih. Pada penelitian ini, Pemanfaatan air laut dalam pembuatan paving block untuk parkiran terhadap kinerja paving block meliputi kekuatan tekan, penyerapan dan porositas serta ketahanan Acid (H2SO4) diteliti. Campuran paving block dibuat dengan komposisi semen terhadap pasir sebesar 1:4. FAS maksimal 0,37 dengan menggunakan air laut variasi abu batu sebagai pengganti pasir 15%, 25%, dan 35% pada paving block dikondisi suhu laboratorium yang tidak di terkontrol. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan tertinggi pada penggunaan air laut (umur 91 hari) sebesar 18,13 MPa tipe A-PM-AL, sedangkan pada penggunaan air tawar sebesar 17,65 MPa tipe B-PM-AT. Untuk nilai optimum pada pembuatan paving block dengan menggunakan air laut terdapat pada sampel tipe A-PM-AL sebesar 18,13 MPa (mutu B) untuk parkiran. Pada umur 91 hari nilai daya serap air dan porositas pada penggunaan air laut dalam pembuatan paving block ratarata terendah berturut-turut sebesar 6,26% dan 12,52% tipe A-PM-AL, sedangkan pada penggunaan air tawar dalam pembuatan paving block berturut-turut sebesar 6,58% dan 11,88% A-PM-AT. Pada pengujian ketahanan acid diperoleh benda uji yang berisiko mengalami kerusakan paling rendah terdapat pada tipe sampel APM-AL dengan kuat tekan rata-rata sebesar 17,90 MPa (mutu B) untuk parkiran. Maka tipe sampel A-PM-AL cocok untuk daerah yang lembap (basah).