Risiko produksi dalam kegiatan usahatani menyebabkan produksi bawang merah mengalami penurunan dan peningkatan bahkan kegagalan panen yang berdampak pada pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko produksi dan menganalisis pendapatan usahatani bawang merah di Desa Galung Lombok. Lokasi penelitian dipilih secara purposive di Desa Galung Lombok, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis statistik koefisien variasi (CV) dan analisis usahatani bawang merah. Responden berasal dari petani bawang merah sebanyak 50 orang dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko yang dihadapi petani meliputi hama dan penyakit, cuaca dan kualitas bibit. Hasil perhitungan koefisien variasi (CV) risiko produksi sebesar 0,3 yang artinya tingkat risiko produksi bawang merah tergolong rendah dan petani terhindar dari kerugian dengan batas bawah (L) sebesar 653,34 kg. Total penerimaan rata-rata usahatani bawang merah di Desa Galung Lombok sebesar Rp. 22.981.380 dan total biaya rata-rata yang dikeluarkan dalam usahatani sebesar Rp. 8.346.393 Adapun pendapatan rata-rata yang diterima petani bawang merah di Desa Galung Lombok sebesar Rp. 14.634.988.