Tanaman tomat (lycopersicum esculentum mill) adalah tumbuhan setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk kedalam
golongan tanaman berbunga (angiospermae). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besar
pendapatan dan tingkat keuntungan yang diperoleh petani tomat sebelum dan saat pandemi covid-19 di Lingkungan Segeri Kelurahan Baruga Dhua Kabupaten Majene. Daerah penelitian pengambilan sampel secara metode sensus yaitu mengambil seluruh populasi petani tomat. Sampel petani yang diambil sebanyak 30 orang petani tomat. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder dan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan Terdapat perbedaan yang cukup besar dalam produksi tomat di Lingkungan Segeri Kelurahan Baruga Dhua sebelum dan masa pandemi covid-19 rata-rata pendapatan produksi tomat
sebelum pandemi covid-19 sebesar Rp.6.963.290,83 dan saat masa pandemi covid-19 sebesar Rp.3.475.789,17. Pendapatan pada masa pandemi covid-19 menunjukkan penunurun pendapatan yang disebabkan variabel benih, pemenuhan nutrisi pada tanaman tomat tidak maksimal, petani juga kesulitan mendapatkan pupuk dikarenakan harga yang mahal. Berdasarkan usahatani tomat yang ditinjau dari R/C ratio di Lingkungan Segeri Kelurahan Baruga Dhua Kabupaten Majene
dapat disimpulkan menguntungkan dan layak di usahakan usahatani tomat. Hal ini ditunjukkan oleh hasil perbandingan diantara penerimaan dengan biaya (R/C ratio) sebelum pandemi covid-19 dapat menghasilkan pendapatan sebesar 11,17
rupiah dan saat masa pandemi covid-19 menghasilkan pendapatan 6,02 rupiah. Adanya penurunan pada pendapatan petani tomat masa pandemi covid-19 dikeranakan daya beli masyarakat menurun, meskipun dari sisi jumlah produksi tomat yang menurun dan harga jual rendah petani tetap mengembangkan usahatani tomat tersebut karena sering terjadi kenaikan harga tomat.