Kabupaten Pinrang merupakan salah satu pusat pengembangan tanaman Jagung Hibrida(Zea mays L.) yang tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Batulappa yang berdasarkan data BPS tercatat sebagai daerah penghasil jagung pipil terbesar sekabupaten Pinrang. Produksi jagung pada tahun 2016-2018 secara bertutut-turut terus mengalami peningkatan, dan pada tahun 2018 mampu memproduksi jagung pipil sebesar 56.185 ton. Adanya pandemi Covid-19 berdampak pada beberapa sektor, salah satunya sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi Covid-19 terhadap produksi dan pendapatan petani jagung hibrida di Desa Watang Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang. Daerah tersebut dipilih karena merupakan daerah penghasil jagung terbesar dan mayoritas penduduk sekitar manggantungkan diri pada usahatani jagung. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari data hasil publikasi peneliti sebelumnya berupa jurnal atau skripsi dan data yang berasal dari instansi terkait. Total responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 petani jagung. Peneliti menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan melakukan wawancara kepada petani dan pengisian kuesioner sebagai penunjang untuk mendapatkan data. Data yang didapatkan dari responden dianalisis menggunakan analisis pendapatan dan dilanjut dengan uji hipotesis yaitu uji beda rata-rata Paired Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata atau signifikan produksi jagung dan terjadi penurunan rata-rata produksi jagung sebesar 537 Kg. Selanjutnya terdapat perbedaan nyata atau signifikan pendapatan jagung terjadi peningkatan rata-rata pendapatan petani jagung sebesar Rp. 1.097.000.