Isu stabilisasi harga kebutuhan pangan pokok seperti minyak goreng hampir menjadi masalah rutin bagi masyarakat Indonesia. Ketidakstabilan harga kebutuhan pangan pokok terjadi berulang setiap tahunnya hal tersebut dipengaruhi
kebijakan stabilisasi harga minyak goreng yang mengalami perubahan sebanyak lima kali dalan kurun waktu empat bulan sehingga mengakibatkan ketidakstabilan dan ketidakjelasam yang tinggi. Persepsi pedagang terhadap kebijakan stabilisasi harga minyak goreng sangat diperlukan sebagai evaluasi bagi pemerintah agar kedepannya dapat menetapkan kebijakan sebaik mungkin sehingga dapat diterima oleh masyarakat dan berdampak positif didaerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengukur persepsi pedagang terhadap kebijakan stabilisasi harga minyak goreng di Desa Patampanua, Kecamatan Matakali,
Kabupaten Polewali Mandar. Dengan penelitian lapangan kuesioner dan wawancara terhadap target pedagang minyak goreng. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel terikat (perhatian, pengetahuan, pendapat) dan variabel bebas (kebijakan stabilisasi harga minyak goreng berdasarkan efetivitasnya). Analisis dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif yaitu analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil persepsi pedagang terhadap kebijakan stabilisasi harga minyak goreng cukup tinggi, yaitu sebesar 70% artinya pedagang menerima dan berpendapat positif. Adapun uji hipotesis indikator persepsi yaitu perhatian, pengetahuan dan pendapat tergolong tinggi dan berpengaruh positif.