walkability merupakan indikator untuk mengetahui kelayakan pada suatu kawasan pejalan kaki, agar meningkatkan minat masyarakat untuk berjalan kaki pada kawasan tersebut. di kota Majene sendiri juga memiliki jalur pejalan kaki yang sama seperti kota lainnya, infrastruktur yang tidak ramah pejalan kaki, seperti kasur trotoar yang baik, lalu lintas yang padat dan ketidak nyamanan
sehingga membuat orang kurang tertarik berjalan kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui kondisi jalur pejalan kaki di perkotaan majene apakah sesuai dengan Peraturan Materi Pekerjaan Umum No. 03/PRT/M/2014 dan Untuk mengetahui tingkat pelayanan pejalan kaki dan nilai walkability score pada jalur pejalan kaki di perkotaan Majene. Hasil penelitian ini menggunakan data dari pengisian kuesioner dari responden dengan menggunakan metode Analisis karakteristik jalur pejalan kaki dan presepsi atas permasalahan walkability pada trotoar. Hasil analisis diperoleh ke empat lokasi (Jln. Ammana Wewang, Jln AP. Pettarani, Jln.KH Muh.Saleh dan Jln.Jend.Sudirman) tidak sesuai standar dan mengalami berbagai kerusakan, termasuk retak, drainase terbuka dan penempatan fasilitas jalur pejalan kaki yang kurang tepat. Kerusakan ini menciptakan risiko keamanan bagi pejalan kaki dan mengurangi kenyamanan penggunaan trotoar.untuk nilai walkability adalah 32,88 dimana dari nilai itu masuk dalam klasifikasi nilai 25-49 yaitu sedikit fasilitas yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki.