Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang disebabkan oleh resistensi insulin. Penderita diabetes berisiko mengalami berbagai komplikasi kesehatan. Komplikasi yang paling serius adalah
komplikasi yang melibatkan kaki yaitu neuropati. Penatalaksanaan neuropati pada penderita diabetes mellitus dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, modifikasi pola makan, latihan fisik, terapi alternatif dan komplementer. Dari berbagai penatalaksanaan tersebut, latihan fisik merupakan pendekatan yang paling mudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas buerger allen exercise dan foot ankle exercise terhadap peningkatan sensitivitas kaki pada pasien diabetes mellitus tipe II. Penelitian ini menggunakan
quasi experiment pre-test and post-test nonequivalent control group. uji statistik Wilcoxon menemukan pada kelompok intervensi buerger allen exercise dan
kelompok intervensi foot ankle exercise terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan sensitivitas kaki pada pasien diabetes mellitus tipe II di wilayah kota Majene yang dibuktikan dengan nilai p value = 0.000. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat pengaruh yang signifikan dengan nilai p value = 0.157 gejala neuropati dan p value = 0.317 hasil pemeriksaan fisik. Berdasarkan uji statistik Kruskal-Wallis didapatkan nilai paling rendah pada kelompok Foot Ankle Exercise yaitu gejala neuropati 21.48 dan hasil pemeriksaan fisik 18.40 dengan p value = 0.000 <0.05 yang berarti ada perbandingan semua kelompok tersebut dengan mean rank yang paling rendah pada kelompok foot ankle exercise sehingga FAE lebih efektif daripada kelompok BAE dan kontrol. Saran dari penelitian ini yaitu perlu meneliti hubungan gejala & hasil pemeriksaan fisik pada penderita diabetes melitus tipe II. Kata Kunci : Diabetes Melitus, Sensitivitas Kaki