Keberadaan burung maleo semakin terancam terutama akibat kerusakan habitat di alam baik oleh manusia maupun predator seperti biawak dan ular dan aktivitas manusia. Tujuan penelitian ini Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat dalam menyikapi keberadaanBurung Maleo dalam upaya untuk meningkatkan pelestarian burung maleoserta mendeskripsikan sikap masyarakat terhadap keberadaan burung maleodi pesisir pantai Kelurahan Bambalamotu, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat. Metode penelitian ini menggunakan snowball sampling dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentangkeberadaan maleo (Macrocephalon maleo) di Kelurahan Bambalamotumengatakan pernah melihat langsung keberadaan baik secara langsung saat burung maleo mencari makan maupun pada saat burung maleo sedangbertelur serta responden menemukan lubang peneluran dan jejak kaki maleodisekitar wilayah pesisir Kelurahan Bambalamotu. Burung maleo biasa terlihat pada jam 08.00 pagi sampai 17.00 sore, namun kurangnya sosialisasi dari pemerhati satwa terhadap konservasi burung maleo sebagai hewan yangdilindungi, mengakibatkan masyarakat masih banyak yang memanfaatkantelur maleo untuk di jual ataupun di konsumsi sehingga hal ini berdampakpada populasi Macrocephalon maleo menurun atau masuk pada zona merahserta sikap masyarakat tentang keberadaan burung maleo (Macrocephalonmaleo) di Kelurahan Bambalamotu. Masyarakat mengatakan bahwa species burung maleo penting untuk dilindungi karena jumlah maleo yang semakinsedikit, sehingga dibutuhkan pelestarian habitat dan populasi maleo, baikdari pemerintah maupun masyarakat yang ada di sekitar kawasan pesisir pantai Kelurahan Bambalamotu.