Paving blok merupakan salah satu bahan bangunan yang sering digunakan
dalam dunia konstruksi. Penggunaan Fly ash dan Bottom ash dalam penelitian ini
mengangkat metode penelitian yang bersifat eksperimen yang melalui beberapa
pengujian yaitu uji kuat tekan, daya serap dan porositas. Pemanfaatan pasir pantai
Fly Ash dan Bottom Ash pada kinerja paving blok masih sangat minim,
khususnya pada benda uji di umur 100 hari karena pada umur 100 hari kuat tekan
yang dihasilkan menurun jika di bandingkan dengan pengujian kuat tekan di umur
28 hari. Campuran fly ash dan bottom ash yang digunakana pada setiap benda uji
adalah 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Hasil dari penelitian ini merupakan
hasil yang sudah melalui tahap pengujian yang sudah di atur dalam SNI 03-0691-
1996 tentang paving blok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
nilai rata-rata uji kuat tekan di umjur 100 hari, pengujian daya serap di umur 94
hari dan pengujian porositas di umur 96 hari. Hasil penelitian ini ditinaju dari
campuran Fly Ash menunjukkan hasil terbaik dari pengujian ini yaitu variasi FA�PP3 dengan nilai kuat tekan ialah 14,29 Mpa, penyerapan air 10,38% dan
porositas 18,22%. Sedangkan dari campuran Bottom Ash hasil terbaiknya
menunjukkan untuk hasil uji tekan berada di BN-PP3 14,19 Mpa, daya serap
11,231%, dan porositas 20,211%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah kuat
tekan pada umur 100 hari masih kurang dan bahkan beberapa sampel tidak
memenuhi syarat standar deviasi sesuai dengan SNI 03-0691-1996 tentang paving
blok.