Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan infusa
kayu secang sebagai akarisida alami terhadap Caplak Boophilus microplus pada
sapi Bali. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 125 ekor dari
kandang sapi Bali yang diambil dengan selektif dengan ukuran sampel yang sama
berdasarkan kriteria caplak. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdapat 4 perlakuan, 1 diantaranya dilakukan perlakuan
kelompok kontrol positif dan 3 perlakuan lainnya dilakukan pada kelompok yang
diberikan infusa kayu secang dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75%. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu kematian caplak tercepat terdapat
pada perlakuan P3 (75% infusa kayu secang) yaitu 77,60 menit atau 1 jam 17
menit dan rata-rata waktu kematian caplak terlama terdapat pada perlakuan P1
(25% infusa kayu secang) yaitu 201,20 menit atau 3 jam 21 menit. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah pemberian infusa kayu secang (Caesalpinia sappan L)
berpotensi sebagai akarisida alami terhadap caplak Boopilus mikroplus sehingga
dijadikan sebagai salah satu alternative akarisida alami.