Asphalt Concrete Wearing Course merupakan lapisan paling atas atau disebut lapisan
aus pada perkerasan jalan yang kedap terhadap air, tahan terhadap cuaca, dan berhubungan
langsung dengan roda kendaraan. Dalam suatu campuran perkerasan, filler mempunyai
pengaruh yang cukup berarti karena fungsinya sebagai pengisi rongga pada campuran. Pada
penelitian ini menggunakan abu bonggol jagung sebagai filler untuk campuran aspal panas
AC-WC. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari penambahan abu
bonggol jagung terhadap karakteristik Marshall dan Untuk mengetahui hasil uji marshall dari
penggunaan abu bonggol jagung sebagai filler sesuai dengan persyaratan bina marga 2018.
Spesifikasi yang digunakan mengikuti standar Bina Marga 2018 divisi 6 dengan metode
Marshall. Kadar abu bonggol jagung yang digunakan bervariasi antara 0%, 1%, 2% dan 3%
dengan menggunakan kadar aspal variasi 5%, 5,5%, 6% , 6,5% dan 7%. Berdasarkan hasil
pengujian marshall yang telah didapatkan nilai MQ dengan kadar aspal optimum (KAO)
pada benda uji tanpa Filler abu bonggol jagung 0% didaptkan nilai kadar aspal optimum
(KAO) yaitu 5,95%. Pada pengujian benda uji dengan menggunakan filler abu bonggol
jagung diperoleh nilai MQ tertinggi yaitu 405,10 kg/mm dengan dengan variasi abu bonggol
jagung normal atau 0% dan didapatkan nilai MQ terendah yaitu 329,59 kg/mm dengan
dengan variasi filler 3%, maka varisi filler abu bonggol jagung yang dapat digunakan pada
perkerasan jalan terdapat pada variasi filler abu bonggol jagung dengan nilai VIM =
4,47%,nilai VMA =17,15%, VFB = 73,96%, nilai stabilitas = 1427,74 kg, nilai Flow = 3,50
mm dan nilai MQ = 405,10 kg/mm.