Jarak pandang pada jalan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk topografi
daerah, kepadatan lalu lintas, kondisi cuaca, dan adanya hambatan visual seperti
bangunan atau tanaman. Secara umum, jarak pandang harus mencukupi agar
pengemudi dapat melihat lalu lintas yang mendekat dengan waktu yang cukup untuk
bereaksi dan mengambil keputusan yang tepat. Jarak pandang merupakan Panjang
jalan di depan kendaraan yang masih dapat dilihat dengan jelas diukur dari titik
kedudukan pengemudi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara jarak pandang pada jalan majene-mamuju terhadap tingkat
kecelakaan lalu lintas sesuai dengan tata cara perencanaan jalan antar kota, 1997.
Kecepatan kendaraan yang di ukur yaitu kecepatan motor, mobil, mobil penumpang,
bus, truk 2 as, truk 3 as dan truk 4 as. Dari hasil penelitian diperoleh nilai jarak
bandang henti kurang dari 55 m pada batas kecepatan 50 km/jam di mana hal ini
sesuai dengan spesifikasi, sementara untuk nilai jarak pandang mendahului nilai
tidak sesuai dengan spesifikasi yaitu kurang dari 250 pada batas kecepatan 50
km/jam dan untuk nilai Jarak Pandang Aman untuk kcepatan rencana 50 km/jam
sebesar 70 m sedangkan nilai jarak pandang aman yang dipeoleh nilainya lebih kecil
dari spesifikasi yang telah ditentukan hal ini akan meningkatkan resiko rawan
kecelakaan pada jalan Majene-Mamuju.