Batu bata merupakan bahan bangunan yang paling banyak digunakan di
Indonesia terutama di sulawesi barat. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen menguji kualitas batu bata merah degan penambahan campuran limbah
fly ash (abu terbang) dengan variasi 15%, 30% dan 45%. Fly ash merupakan limbah
padat dari proses pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Variabel penelitian menunjjukkan kualitas batu bata (pandangan luar, bentuk,
warna, berat, ukuran, kuat tekan daya serap, kerapatan semu, kadar garam, IRS
(Initial Rate of Suction) dan apparent porosity). Dalam eksperimen ini fly ash di
jadikan sebagai bahan tambah dalam pencampuran batu bata dengan variasi 15%.
30% dan 45%. Jumlah benda uji yang di buat sebnayak 135 dengan menggunakan
mesin press cetak batu bata, panjang 19 cm, lebar 9 cm, dan tinggi 4 cm yang akan
di uji pada umur 7 hari, umur 28 hari. Nilai uji kuat tekan rata – rata umur 7 hari
dengan variasi 15% sebesar 5,06 Mpa, 30% sebesar 3,62 Mpa, dan 45% sebesar
5,02 Mpa dan umur 28 hari dengan variasi 15% sebesar 5,78 Mpa, 30% sebesar
4,47 Mpa, dan 45% sebesar 5,12 Mpa. Pengujian penyerpan air variasi 15% sebesar
32,1%, 30% sebesar 38,3%, dan 45% sebesar 37,7% melebihi batas toleransi 20%
untuk pasangan dinding. Pengujian kerapatan semu 15% sebesar 1,4%, 30% sebesar
1,3%, dan 45% sebesar 1,3%. Pengujian kadar garam memenuhi. Pengujian IRS
15% sebesar 272,8%, 30% sebesar 319,6%, dan 45% sebesar 306,2%. Pengujian
apparent porosity 15% sebesar 45,3%, 30% sebesar 49,7%, dan 45% sebesar 49,4%.