Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh besar terhadap semua sendi kehidupan di seluruh dunia, termasuk dalam sektor pendidikan. Masalah ini memaksa seluruh aktivitas dibatasi dan diberlakukan social and physical distancing untuk menghindari penularan covid-19. Penerapan pembelajaran online selama pandemi covid-19 membuat kualitas pendidikan di Indonesia menurun. Menanggapi hal ini pemerintah kemudian membuat keputusan melalui 4 menteri, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri. Kebijakan tersebut salah satunya yaitu memberi pilihan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat atau melakukan pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan sampel penelitian sebanyak 1 guru biologi dan 22 orang peserta didik SMA Negeri 1 Majene. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket efektivitas pembelajaran kepada peserta didik, wawancara pada guru biologi dan peserta didik dan dokumen/file hasil belajar siswa. Teknik analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan pembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 1 Majene efektif. Hasil ini didapatkan dengan melihat hasil angket dengan persentase 68,18% atau berada pada kategori tinggi. Hasil ini kemudian dikuatkan dengan jawaban guru dan juga peserta didik yang menganggap PTM terbatas efektif untuk diterapkan.