Pesatnya perkembangan sosial ekonomi Indonesia selama dua dekade terakhir telah
memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Kemacetan lalu lintas yang luas
dan tekanan berlebihan pada jaringan listrik dan pasokan air. Mayoritas limbah padat di
negara ini dikirim ke tempat pembuangan sampah tanpa pengolahan lebih lanjut. Hal ini
menyebabkan produksi metana dalam jumlah besar, gas rumah kaca yang 82 kali lebih kuat
dibandingkan karbon dioksida. Tentu saja hal ini banyak terlihat di perkotaan. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan ide-ide mendalam termasuk infrastruktur
ramah lingkungan. Negara yang bekerjasama dalam isu ini antara lain Indonesia dan
Jerman. Mengusung gagasan Green Infrastruktur Initiative (GII) dengan tujuan untuk
meningkatkan kapasitas para aktor di tingkat nasional dan lokal (Provinsi, Kabupaten, Kota)
agar dapat memilih dan memproritaskan proyek infrastruktur Green Infrastructure Initiative
atau prakarsa Infrastruktur hijau Indonesia-Jerman berdasarkan kriteria khusus. Dalam
penelitian ini, yang berjudul “ Analisis Kerja Sama Indonesia-Jerman dalam Pembangunan
Green Infrastruktur Initiative” peneliti menggunakan konsep kerja sama bilateral dan green
growth dengan tujuan penelitian untuk mengetahui dampak dan strategi Indonesia-Jerman
dalam pembangunan green infrastruktur initiative. Untuk mencapai tujuan penelitian
tersebut, maka tipe penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan teknik
pengumpulan data melalui riset literatur. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder
dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa program kerjasama GII, menghasilkan 15 program yang tersebar di empat provinsi
di Jawa dan Bali. Program ini berfokus pada pengelolaan limbah padat, pengelolaan air, dan pengembangan transportasi tenaga listrik. Di sisi lain, dampaknya ada pada sektor
pengurangan emisi gas rumah kaca, pembangunan hijau yang semakin diutamakan serta
rencana jangka panjang pada GII diperiode selanjutnya