Pada kawasan hutan di Desa Puncak Harapan kita dapat menjumpai aktivitas interaksi masyarakat dalam pemanfaatan hasil hutan yang sangat aktif keluar masuk kawasan hutan. Pemanfaatan hutan masih dilakukan dengan cara sederhana, sejauh ini masyarakat masih melakukan kegiatan pengelolaan HHBK hanya meliputi bahan baku mentah atau setengah jadi. Pendapatan yang diperoleh masyarakat dari dalam kawasan hutan akan menentukan besarnya kebergantungan masyarakat
terhadap hasil hutan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk pemanfaatan HHBK serta menganalisis seberapa besar ketergantungan masyarakat terhadap HHBK di Desa Puncak
Harapan Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 38 orang dengan menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian ditemukan enam jenis HHBK yang dimanfaatkan oleh masyarakat
Desa Puncak Harapan yaitu aren (Arenga pinnata), durian (Durio zibethinus), cengkeh (Syzygium aromaticum), kemiri (Aleurites moluccana), bambu (Bambusa Sp) dan jahe (Zingiber officinale) yang dimanfaatkan secara langsung maupun tidak
langsung. Selanjutnya rata-rata pendapatan tahunan masyarakat dari dalam kawasan hutan sebesar Rp. 45.115.684/tahun/LLG atau sekitar 80% dari total pendapatan masyarakat pertahun, sedangkan untuk nilai rata-rata HOK dari dalam kawasan hutan sebesar 76,1 HOK/tahun/LLG atau sekitar 68% dari total HOK ratarata sehingga didapatkan nilai persentase sebesar 74% untuk tingkat ketergantungan
masyarakat terhadap hasil hutan bukan kayu (HHBK) secara keseluruhan.