Budidaya udang vaname (Penaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang bernilai ekonomis tinggi. Komoditas ini banyak dicari baik pasar domestik maupun ekspor. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi udang vaname. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi udang vaname melalui penerapan sistem bioflok. Sistem ini dianggap dapat mengurangi biaya produksi dengan memanfaatkan aktivitas mikrooganisme dalam mengurai limbah berupa sisa pakan dan feses. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis bioflok terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bioflok dengan dosis berbeda terhadap laju pertumbuhan udang vaname. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan, perlakuan A (pemberian pakan komersil tanpa penambahan bioflok), perlakuan B (pemberian pakan komersil dengan penambahan 7 mL bioflok) C (pemberian pakan komersil dengan penambahan 12 mL bioflok) dan D (pemberian pakan komersil dengan penambahan 17 mL bioflok). Padat tebar udang vaname untuk setiap perlakuan berjumlah 15 ekor/wadah. Penerapan bioflok memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laju pertumbuhan harian, bobot mutlak dan kelangsungan hidup udang vaname (p<0,05). Laju pertumbuhan harian dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan C sebesar 4,63±0,09%/hari dan 84 ±4,04 %.