Penelitian ini berjudul “Analisis Spasial Perubahan Bentuk Fisik Muara Sungai Budong-Budong” yang bertujuan untuk menganalisis dinamika perubahan morfologi sungai selama periode 2013–2023 serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode yang digunakan adalah analisis spesial dengan memanfaatkan citra satelit Google Earth tahun 2013 dan 2023 yang diolah menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.8 melalui proses digitasi, overlay, dan klasifikasi spasial. Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan pola aliran sungai, luas akresi, dan erosi di wilayah muara Sungai Budong-Budong. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan morfologi yang signifikan pada segmen tikungan sungai. Proses akresi lebih dominan dibandingkan erosi, dengan total akresi mencapai ±5.010 m² dan erosi ±643 m². Hal ini menandakan terbentuknya daratan baru yang lebih luas akibat penumpukan sedimen, sedangkan area terkikis relatif kecil. Faktor utama yang memengaruhi perubahan ini meliputi aktivitas pasang surut, arus sungai, serta perubahan penggunaan lahan seperti pembukaan lahan pertanian, pemukiman, dan perikanan pesisir. Perubahan tersebut berdampak terhadap stabilitas ekosistem DAS dan aktivitas sosial-ekonomi
masyarakat sekitar muara. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengelolaan wilayah sungai dan pesisir secara berkelanjutan, dengan memperhatikan keseimbangan antara pemanfaatan lahan dan konservasi lingkungan.
This study, entitled “Spatial Analysis of Physical Morphological Changes in the Budong-Budong River Estuary,” aims to analyze the dynamics of river morphology from 2013 to 2023 and the influencing factors. The research employed spatial analysis using Google Earth satellite imagery from 2013 and 2023, processed with ArcGIS 10.8 through digitizing, overlay, and spatial classification
techniques. The analysis identified changes in river flow patterns, accretion, and erosion areas within the Budong-Budong estuary. The results revealed significant morphological changes, particularly at river meander segments. Accretion was more dominant than erosion, with total accretion reaching approximately 5,010 m² and erosion about 643 m². This indicates the formation of new land areas due to
sediment accumulation. The main driving factors include tidal activity, river flow, and land-use changes such as agricultural expansion, settlements, and coastal fisheries. These changes affect both the ecological stability of the watershed and the socio-economic activities of local communities. The findings highlight the importance of integrated river and coastal management that balances land
utilization and environmental conservation for sustainable development.