Limbah tempurung kelapa merupakan salah satu hasil samping pertanian yang sering kali belum dimanfaatkan secara optimal dan berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Melalui konsep ekonomi sirkular, limbah tersebut dapat diolah kembali menjadi produk yang bernilai ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan ekonomi sirkular dalam pemanfaatan limbah kelapa menjadi briket arang pada CV Hikmah Surabaya Arang di Kecamatan Campalagian, serta dampaknya terhadap aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar pada bulan Maret–Mei 2025. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh dengan jumlah populasi sebanyak 37 orang. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dengan responden menggunakan daftar pertanyaan, serta data sekunder. Jenis penelitianini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV Hikmah Surabaya Arang berhasil mengolah limbah tempurung kelapa menjadi briket arang melalui proses pengeringan, karbonisasi, penggilingan, pencampuran perekat alami, pencetakan, dan
pengeringan akhir. Produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi, ramah lingkungan, dan bernilai jual. Penerapan ekonomi sirkular terlihat dari berkurangnya limbah organik, rendahnya emisi dibandingkan bahan bakar fosil, keterlibatan masyarakat lokal dalam proses produksi, serta peningkatan pendapatan mereka. Keberhasilan ekspor 2.000 bag atau 20 ton briket arang ke Suriah pada 22 April 2025 menjadi bukti daya saing produk di pasar global dengan dukungan pendampingan kepabeanan dari Bea Cukai Parepare. Kesimpulannya, penerapan ekonomi sirkular pada pengolahan limbah kelapa menjadi briket arang di CV Hikmah Surabaya Arang mampu memberikan solusi lingkungan, memberdayakan masyarakat, meningkatkan nilai tambah produk lokal, serta berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi dan daya saing
internasional.