Sumber daya alam, budaya, dan kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia disebut sebagai "potensi lokal". Desa Porondobulawan berada di Kecamatan Tandukkalua, Kabupaten Mamasa. Desa ini memiliki potensi pertanian, perkebunan, peternakan, kerajinan tenun, dan sumber daya manusia usia produktif yang mencakup 60% dari populasi. Meskipun demikian, desa ini masih tergolong tertinggal menurut Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, dan lebih dari separuh penduduk usia produktif belum bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi optimalisasi pengembangan potensi lokal prioritas dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan dan memperkuat kemandirian desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method. Teknik analisis yang digunakan meliputi Analytical Hierarchy Process (AHP), analisis kualitatif, triangulasi data, analisis faktor internal dan eksternal serta analisis SWOT. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, kuisioner, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi padi, ternak, dan kopi merupakan prioritas utama dalam pengembangan ekonomi Desa Parondobulawan. Namun, terdapat beberapa faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pengembangan potensi lokal priotias tersebut di Desa Parondobulawan. Strategi pengembangan diarahkan pada strategi agresif yaitu memanfaatkan kekuatan internal untuk meraih peluang eksternal, melalui peningkatkan kemudahan akses IPTEK, pengembangan kawasan terpadu pertanian–peternakan, peningkatan bantuan permodalan, peningkatan kapasitas lewat pelatihan dan penyuluhan, pembentukan kelompok tani/ternak dan koperasi tani, mengoptimalkan penggunaan teknologi sederhana, serta memanfaatkan media digital untuk pemasaran. Strategi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan Desa Parondobulawan secara berkelanjutan.