Borgtocht dijelaskan dalam KUHPer pasal 1820 hingga pasal 1850, akan tetapi tidak menjelaskan bagaimana borgtocht akan bertanggungjawab dan sejauhmana borgtocht bertanggungjawab. penelitian ini menggunakan metode Normatif Empiris. Oleh karena itu terdapat 2 permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana kepastian hukum tanggung jawab oleh penjamin (borgtocht) terhadap wanprestasi debitur kepada kreditur, serta bagaimana upaya penyelesaian utangpiutang terhadap debitur yang bermasalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengenai tanggung jawab penjamin (borgtocht) dapat ditinjau dari Kitab UndangUndang Hukum Perdata. yaitu penjamin akan bertanggung jawab secara mutlak jikalau debitur tidak dapat melaksanakan kewajibannya dan olehnya penanggung akan menutup utang debitur kepada kreditur, serta upaya penyelesaian kredit yang bermasalah dapat dilakukan dengan memperhatikan Pasal 1338 KUHPer yang berupa adanya itikad baik, serta dapat dilakukan dengan 3 tahap penyelesaian yaitu dengan melakukan upaya non litigasi atau upaya diluar peradilan dengan cara kekeluargaan. Dan penanggung mempunyai hak regres sebagai bentuk perlindungan hukum terhadapnya sebagai penanggung atau jaminan perorangan.