Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis angkutan sedimen dasar di hulu Bendung Sekka-Sekka, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat menggunakan tiga metode yaitu metode Fernandez-Luque dan Van Beek, Smart, dan Low. Studi ini dilatar belakangi oleh pentingnya pengelolaan sedimen untuk menjaga kapasitas dan fungsi saluran air. Data diperoleh melalui survei lapangan dan uji laboratorium terhadap karakteristik aliran serta ukuran dan berat jenis sedimen. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa metode Fernandez-Luque dan Van Beek
menghasilkan angkutan sedimen tertinggi dengan nilai 40,4740 m³/hari pada kondisi debit maksimum di sampel 1, sedangkan metode Low menghasilkan nilai paling rendah yaitu 0,017 m³/hari untuk kondisi debit minimum di titik sampel 1. Metode Smart menghasilkan nilai sedang dengan 20,372 m³/hari pada kondisi debit maksimum di titik sampel 2. Nilai rata-rata angkutan sedimen dari ketiga metode :
Fernandez-Luque dan Van Beek (11,220–16,058 m³/hari), Smart (3,924– 5,838m³/hari), dan Low (0,137–0,266 m³/hari). Perbedaan ini mencerminkan sensitivitas tiap metode terhadap variasi debit sungai. Dengan demikian, metode Fernandez-Luque dan Van Beek direkomendasikan untuk prediksi kondisi ekstrem, metode Smart untuk pendekatan konservatif, dan Low untuk hasil menengah yang lebih seimbang. Hasil ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pengelolaan sedimen di wilayah hulu bendung sekkasekka.
This study aims to analyze the transportation of basic sediment in the upstream of the Sekka-Sekka Dam, Polewali Mandar Regency, West Sulawesi using three methods, namely the Fernandez-Luque and Van Beek, Smart, and Low methods. This study is based on the importance of sediment management to maintain the capacity and function of waterways. Data were obtained through field surveys and laboratory tests on flow characteristics as well as sediment size and specific gravity. The calculation results showed that the Fernandez-Luque and Van Beek method produced the highest sediment transport with a value of 40.4740 m³/day at th maximum discharge condition in sample 1, while the Low method produced the lowest value of 0.017 m³/day for the minimum discharge condition at sample point 1. The Smart method yields a moderate value of 20,372 m³/day at the maximum discharge condition at sample point 2. Average values of sediment transport from the three methods: Fernandez-Luque and Van Beek (11,220–16,058 m³/day), Smart (3,924–5,838m³/day), and Low (0.137–0.266 m³/day). These differences reflect the sensitivity of each method to river discharge variations. Thus, the Fernandez-Luque and Van Beek method is recommended for prediction of extreme conditions, the Smart method for a conservative approach, and Low for a more balanced intermediate outcome. These results can be used as a reference in sediment management planning in the upstream area of the sekka-sekka dam.