Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan cyber notary jika dihubungkan dengan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa dan untuk mengetahui keabsahan penerapan cyber notary di tinjau dari Undang-Undang Jabatan Notaris. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Normatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang mengumpulkan data melalui analisa dokumen hukum, literatur, sumber-sumber akademis dan wawancara. Adapun hasil penelitian ini, yaitu untuk mengenali pengguna jasa itu melalui identitas yang diberikan oleh penghadap kepada notaris yang harus dilakukan secara langsung agar notaris dapat mengenali penghadap secara baik dan untuk keamanana data penghadap. Selain itu keabsahan penerapan cyber notary ditinjau dari undang-undang jabatan notaris terhambat oleh kata “berhadapan” yang harus dilakukan secara langsung. Oleh karena itu diperlukan regulasi yang jelas tentang keabsahan penerapan cyber notary di Indonesia agar notaris memiliki dasar hukum dalam menerapkannya, serta kementrian hukum bekerjasama dengan Kemetrian Komunikasi dan Digital (komdigi)dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dapat memfasilitasi sebuah aplikasi untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan data penghadap.