Latar Belakang : Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada lansia, dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Penggunaan bahan herbal seperti daun kersen (Muntingia calabura L) diyakini memiliki potensi dalam menurunkan kadar kolesterol berkat kandungan senyawa aktif seperti flavonoid dan saponin.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rebusan daun kersen sebagai alternatif pangan fungsional dalam menurunkan kadar kolesterol pada lansia.
Metode : Penelitian menggunakan desain quasi-eksperimen dengan pendekatan pre-post test dan kelompok kontrol. Sampel terdiri dari 40 lansia usia 45–59 tahun yang dibagi menjadi kelompok intervensi (n=20) dan kontrol (n=20). Kelompok intervensi diberikan rebusan daun kersen 250 ml dua kali sehari selama 7 hari, sedangkan kelompok kontrol mengikuti program Prolanis tanpa intervensi daun kersen. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan alat GCU 3in1. Analisis data menggunakan uji paired sample t-test.
Hasil : Rata-rata kadar kolesterol pada kelompok intervensi menurun dari 227,75 mg/dL menjadi 193,95 mg/dL dengan selisih 33,8 mg/dL (p=0,000). Pada kelompok kontrol terjadi penurunan dari 219,10 mg/dL menjadi 197,10 mg/dL dengan selisih 22,0 mg/dL (p=0,000). Penurunan yang lebih signifikan terjadi pada kelompok yang mengonsumsi rebusan daun kersen.
Kesimpulan : Konsumsi rebusan daun kersen berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar kolestrol pada lansia. Dengan demikian, rebusan daun kersen dapat di nyatakan efektif sebagai alternatif pangan fungsional untuk membantu menurunkan kadar kolestrol pada lansia.
Background : High cholesterol is a common health problem among the elderly, increasing the risk of heart disease and stroke. Herbal remedies such as cherry leaf (Muntingia calabura L) are believed to help reduce cholesterol levels due to their active compounds like flavonoids and saponins.
Objective : This study aimed to determine the effectiveness of cherry leaf decoction as a functional food alternative in lowering cholesterol levels among the elderly.
Methods : This research employed a quasi-experimental design with a pre-post test and control group. A total of 40 elderly individuals aged 45–59 were divided into an intervention group (n=20) and a control group (n=20). The intervention group consumed 250 ml of cherry leaf decoction twice daily for 7 days, while the control group followed the Prolanis program without the decoction. Cholesterol
levels were measured before and after the intervention using a GCU 3-in-1 device. Data were analyzed using a paired sample t-test.
Results : The average cholesterol level in the intervention group decreased from 227.75 mg/dL to 193.95 mg/dL, with a mean reduction of 33.8 mg/dL (p=0.000). In the control group, cholesterol decreased from 219.10 mg/dL to 197.10 mg/dL, with a mean reduction of 22.0 mg/dL (p=0.000). A more significant decrease was observed in the intervention group.
Conclusion : The comsumption of cherry leat decoction cholesterol levels in the elderly. Thus, cherry leat decoction can be considered effective as an alternative functional food to help lower cholesterol levels in the elderly.