Persepsi masyrakat terhadap kinerja politisi perempuan di DPRD kabupaten Mamasa cenderung negatif dan masih kurang kepercayaan masyarakat terhadap politisi perempuan ditandai dengan kurangnya keterwakilan perenpuan di DPRD kabupaten Mamasa pada pemilihan legislatif periode 2019-2024. Dalam kalangan masyarakat pada umumnya di kabupaten Mamasa peneliti mengamati bahwa masih banyak masyarakat yang meragukan politisi perempuan dalam setiap kontestasi pemilu,pilkada dan pileg. Sementara peneliti melihat bahwa integritas dan kualitas
perempuan dalam hal kepemimpinan tidak kalah hebat dari kaum laki-laki. Secara etimologi, persepsi atau dalam Bahasa inggris perception berasal dari Bahasa latin perceptio, dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi. Penelitian dengan judul “Persepsi Masyarakat terhadap Kinerja Perempuan di DPRD kabupaten Mamasa” peneliti
akan menggunakan metode Kuantitatif melalui survey angket kuisioner dengan respondent yang berpatokan pada indikator yang telah ditentukan. Dengan demikian data yang terkumpul dalam bentuk angka-angka, gambar dan bukan dalam bentuk deskripsi. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut, dengan indikator yang telah ditentukan, dengan persepsi Masyarakat terhadap politisi Perempuan DPRD
Kabupaten Mamasa sangat baik, dapat dilihat dari hasil penelitian melalui indikator Akuntabilitas (2,25%) Responsivitas (2,03%) evektivitas (2,75%) kwalitas kerja (2,73%)