Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dalam mempelajari Bahasa Inggris dengan penguasaan kosa kata mereka di SMA Negeri 1 Campalagian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 58 siswa kelas X yang diambil melalui teknik Random sampling, di mana seluruh populasi dijadikan sampel.Instrumen penelitian terdiri dari angket motivasi belajar dan tes penguasaan kosa kata Bahasa Inggris. Analisis data dilakukan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 25.Hasil analisis
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sehingga uji parametrik dapat diterapkan. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0.612 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dan penguasaan kosa kata mereka. Artinya, semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin tinggi pula penguasaan kosa kata Bahasa Inggris yang mereka miliki.Temuan ini mendukung teori-teori terdahulu
yang menyatakan bahwa motivasi merupakan faktor utama dalam keberhasilan pembelajaran bahasa, dan sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan korelasi antara motivasi dan pencapaian belajar siswa, khususnya dalam aspek kosakata.
This study aimed to investigate the relationship between students’ learningmotivation and their vocabulary mastery. The research employed a quantitative correlational design. The population consisted of all tenth-grade students at SMA Negeri 1 Campalagian, with a sample of 58 students selected through simple Random Sampling from two classes, X Merdeka 2 (25 students) and X Merdeka 3 (33 students). Data were collected using a 20-item learning motivation questionnaire and a 25-item multiple-choice vocabulary test. The questionnaire underwent item validity testing, with 18 items deemed valid, and achieved a reliability coefficient (Cronbach’s Alpha) of 0.715, indicating acceptable reliability. The vocabulary test was scored based on the number of correct answers, with each correct answer worth four points. Normality testing using the Shapiro–Wilk test indicated that both variables were normally distributed. Pearson’s Product–Moment correlation revealed a strong positive and statistically significant relationship between learning motivation and vocabulary mastery
(r = 0.612, p < 0.001), suggesting that students with higher motivation tend to have better vocabulary mastery. The coefficient of determination (r² = 0.3745) indicates that approximately 37.45% of the variance in vocabulary mastery can be explained by learning motivation, while the remaining variance is influenced by other factors.