Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Perlakuan Akuntansi Heritage Assets Pada Museum Demmatande Kabupaten Mamasa Berbasis PSAP Nomor 07. Latar belakang dalam penelitian ini adalah adanya kendala yang sering terjadi dalam
pengelolaan aset bersejarah yaitu kesulitan dalam pelaporan aset bersejarah sesuai dengan standar akuntansi pemerintah (PSAP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi aset bersejarah, baik dari segi
pengakuan, penilaian, penyajian maupun pengungkapannya dalam laporan keuangan serta kesesuaiannya dengan PSAP 07. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam lingkup studi fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi heritage assets pada Museum Demmatande Kabupaten Mamasa belum sesuai dengan
PSAP Nomor 07.

This study aims to analyze the accounting treatment of heritage assets at the Demmatande Museum of Mamasa Regency Based on PSAP Number 07. The background in this study is the obstacles the often occur in the management of
historical assets, namely difficulties in reporting historical assets in accordance with government accounting standards (PSAP). The purpose of this research is to find out how the accounting treatment of historical assets, both in terms of recognition, valuation, presentation and disclosure in the finansial statements and its conformity with PSAP 07. In analyzing the data, this research uses a qualitative approach within the scope of phenomenological studies. The results showed that the accounting treatment of heritage assets at the Demmatande Museum in Mamasa Regency was not in accordance with PSAP Number 07.