Kabupaten Majene menjadi daerah dengan tingkat risiko bencana yang paling tinggi di Provinsi Sulawesi Barat, bahkan menempati peringkat kedua di Indonesia. Bencana alam merupakan peristiwa alam yang mempunyai dampak besar terhadap kemanusiaan. apalagi saat terjadi peristiwa alam seperti gempa bumi dan tsunami. Seperti halnya bencana alam gempa bumi yang terjadi di 2021 silam Gempa yang cukup kuat melanda wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene. gempa berkekuatan 6,2 SR terjadi mengakibatkan lebih dari 100 korban jiwa. Penelitian dilakukan untuk mngetahui kriteria yang paling dibutuhkan dalam penyedian infrastruktur transportasi serta merumuskan konsep penyediaan infrastruktur transportasi di wilayah terdampak bencana. Pemgumpulan data dilakuakn dengan pendekatan, Multi-Criteria Decision Analiysis (MCDA) dan analisis data menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Pada penelitian ini di dapatkan hasil dari 4 kriteria yang telah di analisis di dapatkan kriteria yang paling di butuhkan saat terjadinya bencana yaitu Evakuasi korban dengan persentase senilai 62%. Untuk konsep Penyediaan infrastruktur transportasi terbagi dalam 3 Indikator sebelum
terjadinya bencana (Fase Mitigasi dan Fase kesiapsigaan) berfokus pada inventarisasi infrastruktur transportasi, peningkatan ketanganggapan dan aktifasi rencana. Indikator saat terjadinya bencana (Fase tanggap darurat) berfokus pada keperluan dasar kebutuhan pengungsi dan operasionaliasi rute map. Indikatort saat stelah terjadi bencana (Fase Pemulihan) berfokus pada jalan permanen

Majene Regency is the area with the highest disaster risk level in West Sulawesi Province, even ranking second in Indonesia. Natural disasters are natural events that have a major impact on humanity. especially when natural events such as earthquakes and tsunamis occur. Like the natural disaster of the earthquake that
occurred in 2021, a fairly strong earthquake hit the Mamuju and Majene Regencies. An earthquake measuring 6.2 SR occurred resulting in more than 100 fatalities. The study was conducted to determine the criteria most needed in providing transportation infrastructure and to formulate the concept of providing
transportation infrastructure in disaster-affected areas. Data collection was carried out using the Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA) approach and data analysis using the Analytical Hierarchy Process (AHP). In this study, the results of the 4 criteria that had been analyzed obtained the criteria most needed when a disaster occurred, namely victim evacuation with a percentage of 62%. For the concept of Provision of transportation infrastructure is divided into 3 Indicators before the disaster (Mitigation Phase and Preparedness Phase) focusing on inventory of transportation infrastructure, increasing responsiveness and activation of plans. Indicators during the disaster (Emergency Response Phase) focus on the basic needs of refugees and operational route maps. Indicators after the disaster (Recovery Phase) focus on permanent roads.