Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui penegakan hukum terhadap tindak pidana penjualan mobil menggunakan faktur palsu dan upaya penanggulangan terhadap tindak pidana penjualan mobil dalam penggunaan pemalsuan dokumen faktur palsu di polres Majene. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum Normati-Empiris, menggunakan bahan hukum penelitian yaitu bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada para pihak untuk mendukung penelitian ini. Setelah dilakukan pengumpulan data maka hasil penelitian tersebut diolah dan di analisis secara deduktif ke induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian resort Majene terhadap penggunaan faktur palsu pada penjualan mobil dengan melakukan tindakan tegas melalui proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelaku yang menggunakan faktur palsu pada penjualan mobil dijerat dengan pasal 263 kitab undang hukum pidana dengan tuntutan penjara paling lama 6 tahun. Penegakan hukum juga dilakukan oleh pihak samsat Majene dengan melakukan pembelokiran terhadap dokumen kendaraan yang dicurigai merupakan dokumen palsu dan upaya penanggulangan yang dilakukan kepolisian resort Majene dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebelum melakukan pembelian agar mengecek berkas suatu kendaraan seperti faktur kendaraan. Upaya penanggulangan juga turut dilakukan oleh pihak samsat Majene yang dilakukan dengan dua cara yaitu mengsosialisasikan dan mengingatkan kepada dealer dan masyarakat yang datang ke kantor samsat untuk terlebih dahulu melakukan pengecekan kepada lembaran faktur yang tidak memiliki barcode atau tulisan identitas di dalam faktur tersebut dan melakukan pengadaan alat bidetektor sebagai langkah awal mencegah dan mengecek keaslian dokumen bagi masyarakat yang datang ke kantor samsat Majene.
The purpose of this study is to determine the law enforcement against the crime of car sales using fake invoices and efforts to overcome the crime of car sales in the use of forgery of fake invoice documents at the Majene Police. The research method used is Normati-Empirical legal research, using legal research materials, namely primary, secondary and tertiary legal materials. The data collection technique for this study is observation and interviews with the parties to support this research. After data collection, the results of the study are processed and analyzed deductively to inductively.The results of the study indicate that law enforcement carried out by the Majene Resort Police against the use of fake invoices in car sales by taking firm action through the legal process in accordance with applicable provisions. Perpetrators who use fake invoices in car sales are charged with Article 263 of the Criminal Code with a maximum prison sentence of 6 years. Law enforcement is also carried out by the Majene Samsat by blocking vehicle documents suspected of being fake documents and mitigation efforts carried out by the Majene Resort Police by conducting socialization and education to the public before making a purchase to check the files of a vehicle such as vehicle invoices. Mitigation efforts are also carried out by the Majene Samsat which are carried out in two ways, namely by socializing and reminding dealers and the public who come to the Samsat office to first check the invoice sheets that do not have a barcode or identity writing on the invoice and procuring a bidetector tool as an initial step to prevent and check the authenticity of documents for people who come to the Majene Samsat office.