Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kearifan lokal masyarakat dan penerapan hukum adat dalam melestarikan hutan di Desa Pasang, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif teks dan metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan teknik snowball sampling method. Lokasi penelitian di Desa Pasang, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang. Hasil penelitian masyarakat Adat Pasang masih sangat bergantung pada alam dan senantiasa menjaga keseimbangan alam. Kearifan lokal masyarakat adat Desa Pasang dijadikan sebagai identitas budaya mereka yaitu Mentifact, Sosiofact dan semuanya tertuang dalam Peppasang yang terdiri dari norma/aturan yang berlaku, baik yang bersifat larangan (aturan adat), ajakan maupun sanksi. Oleh karena itu, masyarakat adat desa Pasang masih menganggap aturan-aturan tersebut sebagai suatu yang tetap harus dipertahankan karena menyangkut kelangsungan hidup manusia. Penerapan hukum adat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian dan sikap tanggung jawab yang tertanam di dalam diri masyarakat. Masyarakat adat pasang dalam mempertahankan kearifan lokalnya memiliki cara tersendiri yang dituangkan dalam salah satu ritual adat yaitu “Maccera Manurung”. Ritual tersebut dipimpin langsung oleh To Matua Adat Pasang Sa’ Pasang.