Bakso merupakan salah satu jajanan yang banyak sekali penggemarnya namun tidak dapat di pungkiri bahwa adapun beberapa pedagang yang curang dengan menggunakan bahan kimia seperti boraks dan formalin sebagai bahan pengawet. Padahal zat-zat kimia tersebut merupakan bahan beracun dan berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia, oleh sebab itu di perlukan metode identifikasi untuk kedua bahan berbahaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan boraks dan formalin pada produk olahan daging bakso yang di jual di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene dengan metode deskriptif kualitatif menggunakan sampel dari 19 pedagang. Pengujian dilakukan di Balai Besar Veteriner Maros di laboratorium Kesmavet dengan menggunakan alat tes kit boraks dan alat tes kit formalin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 19 pedagang tidak ada satupun sampel yang teridentifikasi kandungan boraks maupun formalin sehingga aman untuk di konsumsi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada satupun pedagang di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene yang melakukan kecurangan dalam pembuatan bakso sehingga aman untuk di konsumsi oleh konsumennya.
Meatballs are one of the snacks that have many fans, but it cannot be denied that there are some traders who cheat by using chemicals such as borax and formalin as preservatives. In fact, these chemicals are toxic and dangerous if consumed by humans. Therefore, an identification method is needed for both of these dangerous materials. This study aims to determine the borax and formalin content in processed meatball products sold in Banggar District, Majene Regency using a qualitative descriptive method using samples from 19
traders. Testing was carried out at the Maros Veterinary Center in the Kesmavet Laboratory using a borax test kit and a formalin test kit. The results of the study showed that out of 19 traders, none of the samples were identified as containing borax or formalin so that they were safe for consumption. So it can be concluded that none of the traders in Banggae District, Majene Regency, cheated in making meatballs so that they were safe for consumption by their consumers.