Hutan mangrove merupakan komunitas tumbuhan pantai tropis dan sub-tropis yang didominasi oleh pohon dan semak tumbuhan bunga terestrial yang dapat menginvasi dan tumbuhan di lingkungan air laut. Hutan Mangrove mempunyai fungsi dan manfaat sebagai sumberdaya pembangunan baik sebagai sumber daya ekonomi maupun ekologi yang telah lama dirasakan masyarakat yang hidup di
sekitar wilayah tersebut. Keberadaan hutan mangrove mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia dan juga lingkungan yang ada disekitarnya Hutan mangrove di Desa Mirring Kecamatan Binuang merupakan ekosistem hutan yang potensial baik secara ekonomi, ekologi maupun ekowisata. Penelitian ini difokuskan pada eksplorasi dan identifikasi jenis tumbuhan mangrove serta pemanfaatannya, sehingga eksplorasi tersebut dapat mendeskripsikan daerah-daerah yang memiliki potensi pemanfaatan tumbuhan mangrove berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui jenis dan bagian tumbuhan mangrove yang dimanfaatkan serta bentuk pemanfaatan tumbuhan mangrove oleh masyarakat Desa Mirring. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode wawancara .
Terdapat 6 jenis tumbuhan mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Mirring Kecamatan Binuang yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Avicenia marina, Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Nypa fruticans dan Rizhophora stylosa. Bagian mangrove yang dimanfaatkan adalah buah, daun, batang dan akar. Pemanfaatan tumbuhan mangrove oleh masyarakat Desa Mirring Kecamatan Binuang yaitu buah mangrove yang dijadikan tepung, daun yang dijadikan sebagai anyaman, batang dijadikan sebagai kayu bakar dan akar dijadikan sebagai obat. Dengan demikian pengelolaan secara intensif tumbuhan pangan perlu dilakukan untuk menjaga kelstariannnya.