Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan In Vitro, meliputi kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pada pakan komplit dengan level rumput laut (Padina australis) yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan P1 = Pakan komplit (kontrol); P2 = Pakan komplit dengan level Padina australis 10%; P3 = Pakan komplit dengan level Padina australis 20%; P4 = Pakan komplit dengan level Padina australis 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecernaan in vitro pakan komplit dengan level rumput laut Padina australis yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaan bahan organik (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa perlakuan terbaik diperoleh pada P3 (Pakan komplit dengan level Padina australis 20%), yang menghasilkan nilai kecernaan bahan kering sebesar 68,04%, dan nilai kecernaan bahan organik 64,72%.
This study aimed to determine the In Vitro digestibility, including dry matter digestibility (DMD) and organic matter digestibility (OMD), of complete feed containing different levels of seaweed (Padina australis). The research was conducted using a Completely Randomized Design (CRD) with four treatments and four replications: P1 = complete feed (control), P2 = complete feed with 10%
Padina australis, P3 = complete feed with 20% Padina australis, and P4 = complete feed with 30% Padina australis. The results showed that the inclusion level of Padina australis significantly affected (P<0.05) dry matter digestibility, but had no significant effect (P>0.05) on organic matter digestibility. Based on the results of the study, the best treatment was obtained in P3 (complete feed with 20% Padina
australis inclusion), which resulted in a dry matter digestibility of 68.04% and an organic matter digestibility of 64.72%.