Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh sistem manajemen pemeliharaan terhadap performa kambing Peranakan Etawa (PE), denganmembandingkan dua sistem pemeliharaan: intensif dan semi-intensif. Penelitian ini fokus pada analisis dimensi tubuh dan bobot badan kambing yang dipelihara dalam kedua sistem tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kambing yang dipelihara dalam sistem semi-intensif memiliki pertumbuhan yang lebih optimal, dengan nilai rata-rata yang lebih tinggi pada parameter-parameter tubuh seperti tinggi pundak, panjang badan, lebar dada, dan bobot badan. Sementara itu, sistem intensif menunjukkan hasil yang lebih konsisten, meskipun dengan pertumbuhan yang lebih terkontrol dan terprediksi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem semi-intensif dapat memberikan manfaat lebih dalam hal keberagaman makanan dan pertumbuhan kambing yang lebih baik, meskipun terdapat variasi lebih besar dalam hasilnya. Kontribusi dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi bagi peternak dalam memilih sistem manajemen yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas kambing.
This study aims to evaluate the effect of maintenance management systems on the performance of Etawa Crossbred goats (PE), by comparing two maintenance systems: intensive and semi-intensive. This study focuses on the analysis of body dimensions and body weight of goats raised in both systems. The results showed that goats raised in a semi-intensive system had more optimal growth, with higher average values for body parameters such as shoulder height, body length, chest width, and body weight. Meanwhile, the intensive system showed more consistentresults, although with more controlled and predictable growth. This study concludes that the semi-intensive system can provide more benefits in terms of food diversity and better goat growth, although there is greater variation in the results. The contribution of this study is to provide recommendations for farmers in choosing the appropriate management system to increase goat productivity.