Penelitian ini membahas tentang aksesibilitas trotoar terhadap peningkatan aktivitas pejalan kaki di kawasan Alun-Alun Kota Polewali Mandar. Latar belakang dari penelitian ini didasari oleh rendahnya kualitas dan kelengkapan fasilitas pejalan kaki di wilayah tersebut, padahal kawasan ini merupakan pusat aktivitas masyarakat seperti perkantoran, pendidikan, perdagangan, dan rekreasi. Tujuan
utama penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi dan karakteristik aksesibilitas trotoar serta menentukan skala prioritas perbaikan berdasarkan metode Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara, dan kuesioner. Penilaian aksesibilitas dilakukan berdasarkan indikator keamanan, kenyamanan, estetika, konektivitas, dan fasilitas penunjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya satu dari empat segmen jalan di kawasan Alun-Alun yang memenuhi standar aksesibilitas, sementara tiga segmen lainnya memiliki berbagai kekurangan seperti lebar trotoar yang tidak sesuai, kerusakan fisik, kurangnya fasilitas pendukung, serta hambatan berupa parkir liar dan pedagang kaki lima. Dengan menggunakan metode Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP), ditemukan bahwa Jl. Manunggal memiliki skor
aksesibilitas 1.555 dengan kategori prioritas Rendah (39,79%), Jl. Cokroaminoto memiliki skor aksesibilitas 2.001 dengan kategori prioritas Sedang (58,37%), Jl. Todilaling memiliki skor aksesibilitas 2.027 dengan kategori prioritas Tinggi (59,45%), dan Jl. Budi Utomo memiliki skor aksesibilitas 1.991 dengan kategori prioritas Sedang (57,95%). Maka Jl. Todilaling menjadi segmen dengan prioritas
tertinggi untuk perbaikan karena memiliki aksesibilitas yang paling rendah dibandingkan ruas lainnya.
This study discusses sidewalk accessibility in relation to increasing pedestrian activity in the Alun-Alun area of Polewali Mandar City. The background of the research is based on the low quality and inadequacy of pedestrian facilities in the area, despite it being a central hub for public activities such as offices, education,commerce, and recreation. The main objective of this study is to analyze the
condition and characteristics of sidewalk accessibility and to determine the priority scale for improvements using the Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP) method. The research employs a descriptive quantitative approach, with data collected through field observations, interviews, and questionnaires. Accessibility assessments were conducted using indicators such as safety, comfort, aesthetics, connectivity, and supporting facilities. The findings show that only one out of four road segments in the Alun-Alun area meets accessibility standards, while the remaining three segments have various deficiencies, including inadequate sidewalk
width, physical damage, lack of supporting facilities, and obstructions such as illegal parking and street vendors. Using the IRAP method, the accessibility scores and priority levels were as follows: Jl. Manunggal scored 1.555 (Low Priority – 39.79%), Jl. Cokroaminoto scored 2.001 (Medium Priority – 58.37%), Jl. Todilaling scored 2.027 (High Priority – 59.45%), and Jl. Budi Utomo scored 1.991 (Medium Priority – 57.95%). Therefore, Jl. Todilaling is identified as the top priority segment for sidewalk improvement due to its relatively low accessibility score compared to the others.