Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam mata pelajaran Bahasa Inggris pada
Kurikulum Merdeka di SMAN 1 Pamboang. Fokus penelitian ini mencakup proses implementasi, faktor pendukung dan penghambat, serta relevansi
pembelajaran berdiferensiasi dengan Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran berdiferensiasi dilakukan melalui tiga tahap utama: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, guru melakukan asesmen diagnostik untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. Tahap pelaksanaan melibatkan diferensiasi pada aspek konten, proses, dan produk, di mana guru menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan dan gaya belajar siswa. Evaluasi dilakukan secara holistik untuk mengukur hasil belajar siswa baik secara individu maupun kelompok. Faktor pendukung dalam implementasi ini meliputi lingkungan sekolah yang kondusif, dukungan dari kepala sekolah, guru dan fasilitas yang memadai. Beberapa faktor penghambat seperti beban administratif guru, keterbatasan media pembelajaran berbasis teknologi, serta motivasi belajar siswa yang beragam. Pembelajaran berdiferensiasi terbukti relevan dengan Kurikulum Merdeka karena memberikan kebebasan belajar yang sesuai dengan potensi, minat, dan bakat siswa.
This study aims to explore the implementation of differentiated learning in English subjects within the Independent Curriculum at SMAN 1
Pamboang. The focus of this research includes the implementation process, supporting and inhibiting factors, and the relevance of differentiated learning to the Independent Curriculum. This qualitative descriptive study employs data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The result that the implementation of differentiated learning is conducted in three main stages: planning, implementation, and evaluation. In the planning stage, teachers conduct diagnostic assessments to identify
students' learning needs. The implementation stage involves differentiation in content, process, and product, where teachers apply various teaching strategies tailored to students’ abilities and learning styles. The evaluation is carried out holistically to assess student learning outcomes both individually and in groups. Supporting factors in this implementation include a conducive school environment, support from the principal, teachers and adequate facilities. Some inhibiting factors include the administrative burden on teachers, limited technology-based learning media, and diverse student learning motivations. Differentiated learning proves to be relevant to Merdeka Curriculum as it provides freedom to learn according to students' potential, interests and talents.