Thailand adalah salah satu Negara anggota ASEAN yang baru-baru ini mengeluarkan sebuah kebijakan yang sangat kontradiktif di kalangan masyarakat Asia Tenggara. Kebijakan tersebut adalah kebijakan legalisasi ganja yang ditetapkan pada tahun 2018 dan menuai banyak kontroversi mengingat secara internasional masih masuk dalam daftar obat-obatan terlarang. Penelitian ini berjudul “Analisis kebijakan pelegalan ganja di Thailand terhadap ancaman drug trafficking bagi Negara anggota ASEAN”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membahas dan menganalisis mengenai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara Thailand tentang pelegalan ganja terhadap masyarakat di negara tersebut dan bagaimana dampak yang akan timbul dari adanya kebijakan tersebut terhadap negara-negara lain yang tergabung didalam keanggotaan ASEAN, terutama pada resiko terjadinya salah satu kejahatan transnasional yaitu drug trafficking atau pengedaran narkoba secara illegal yang melewati lintas batas negara. Metode yang digunakan dalam menganalisa fenomena ini adalah metode penelitian kualitatif dengan memaparkan secara deskriptif sebuah peristiwa atau fenomena berdasarkan data fakta dan kesimpulan yang mendetail, dengan tekhnik
pengumpulan data melalui dua metode yaitu dengan metode berbasis dokumen dan metode berbasis pencarian di laman internet.Jenis data yang digunakan yaitu jenis data sekunder, yang dimana data diambil dari dari data-data yang telah dipublikasikan sebelumnya atau atau berasal dari studi yang lebih dahulu diteliti oleh peneliti. Penelitian ini dipaparkan dengan menggunakan konsep keamanan notradisional, konsep kepentingan nasional, dan konsep keamanan regional, yang membahas tentang resiko keamanan negara yang saling keterkaitan dalam sebuah organisasi regional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan kebijakan legalisasi ganja di Thailand dilatarbelakangi oleh beberapa kepentingan nasional seperti meningkatkan potensi keuntungan ekonomi, mempermudah akses pengobatan ganja, hingga penataan kembali kejahatan HAM yang terjadi selama kampanye War on Drugs. Kebijakan ini juga telah meciptakan beberapa dampak terhadap kawasan ASEAN, mulai dari potensi peningkatan penyelundupan dan pasar gelap ganja, perubahan regulasi, hingga tantangan dalam mewujudkan integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN